c Tari Magunatip Tari ini berasal merupakan tari tradisi suku Kuhojau/ Kwijau. Penari terdiri dari laki-laki dan perempuan, dalam tarian ini tidak menggunakan alat music khusus karena cukup diiringi buluh/ kayu yang sekaligus sebagai property, caranya dengan menghasilkan bunyi yang kuat, membuka menutup kayu yang dimainkan penari yang duduk maka akan menghasilkan bunyi yang kuat, rampak denga
A Bentuk 1) Auditorium Tifa merupakan salah satu atribut pendukung yang sering digunakan dalam mengiringi penari pada setiap pentas tarian yospan. Pada proses pembuatannya, alat musik tifa memiliki filosofi sebagai penghormatan terhadap nenek moyang/leluhur dan juga sebagai sarana dialog antara manusia dengan nenek moyang/leluhur.
MemilikiPola Lantai Tari yang apik ada semacam gerakan yang membentuk pola khas dari tari atau budaya setempat. Jadi sangat jelas ya gaes tari kelompok berbeda dengan tari tunggal dan tari berpasangan, berikut 34 contoh tari keompok salah satu bentuk warisan budaya yang di wariskan turun temurun: 1. Tari Kelompok dari Aceh
Sebelumbentuk seni pertunjukan ini muncul, ada beberapa pengaruh
Tarigantar adalah salah satu warisan budaya dalam kehidupan suku Dayak Tunjung dan Dayak Benuaq yang berasal dari Kalimantan Timur. Tarian Dayak satu ini sering dianggap sebagai tari menanam padi karena jika dilihat dari sebuah sinopsis, gerakannya mirip dengan seseorang yang menanam padi.. Dengan kombinasi gerakan menghentak dan mengangkat gantar (tongkat kayu), tarian ini menjadi salah satu
Pertunjukanflamenco merupakan salah satu bentuk tarian pergaulan traditional yang dipentaskan dalam gabungan antara menari, menyanyi, dan memainkan alat musik. Dalam artikel ini, membahas mengenai keunikan ragam gerak pada tari flamenco sebagai salah satu cabang cabang seni yang menyusun pertunjukan flamenco tersebut.
. Hallo Sobat RT! Apa kabar? Kali ini kita akan membahas mengenai Contoh Tari Pergaulan. Tari Pergaulan merupakan salah satu jenis tarian yang sering ditampilkan pada acara-acara pergaulan di Indonesia. Tarian ini memiliki gerakan yang lincah dan ceria. Selain itu, Tari Pergaulan juga mengandung pesan moral yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, simak pembahasan lengkapnya di bawah Usul Tari PergaulanTari Pergaulan pertama kali muncul di Indonesia pada tahun 1970-an. Awalnya, tarian ini hanya dipentaskan oleh para remaja yang ingin menunjukkan kebolehan mereka dalam menari. Namun, seiring berjalannya waktu, Tari Pergaulan semakin populer dan menjadi salah satu tarian yang sering ditampilkan pada acara-acara pergaulan di usul Tari Pergaulan sendiri masih belum diketahui dengan pasti. Namun, banyak yang percaya bahwa tarian ini berasal dari pengaruh budaya Barat yang masuk ke Indonesia pada saat itu. Hal ini terlihat dari gaya tarian yang diadaptasi dari beberapa jenis tarian Barat seperti tari disko dan tari demikian, Tari Pergaulan tetap memiliki ciri khas Indonesia yang kuat. Hal ini terlihat dari penggunaan musik tradisional Indonesia sebagai latar belakang musik dalam pertunjukan tari Tari PergaulanTari Pergaulan memiliki gerakan yang lincah dan ceria. Gerakan ini mengandung unsur-unsur tari modern seperti gerakan peregangan dan gerakan melompat. Selain itu, tarian ini juga mengandung gerakan yang menyerupai gerakan pada tari tradisional Indonesia seperti tari jaipong dan tari Tari Pergaulan juga mengandung pesan moral yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa gerakan yang memiliki pesan moral antara lain gerakan saling memandang, gerakan saling memberikan senyum, dan gerakan saling Pergaulan juga memiliki gerakan yang menunjukkan keceriaan dan semangat yang tinggi. Hal ini terlihat dari gerakan yang lincah, cepat, dan enerjik yang dilakukan oleh para Tari PergaulanTari Pergaulan biasanya ditampilkan oleh sekelompok penari yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Penampilan tari ini juga dilengkapi dengan kostum yang cerah dan yang digunakan pada Tari Pergaulan terdiri dari kaos, celana pendek, dan sepatu sneakers. Selain itu, penari juga biasanya menggunakan topi atau aksesoris lain yang melengkapi penampilan Tari Pergaulan juga dilengkapi dengan tata lampu yang modern dan menarik. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang ceria dan semangat yang tinggi dalam pertunjukan tari Menari Tari PergaulanTari Pergaulan memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan fisik dan mental. Beberapa manfaat dari menari Tari Pergaulan antara lain1. Meningkatkan Kesehatan FisikMenari Tari Pergaulan dapat meningkatkan kesehatan fisik karena gerakan yang dilakukan cukup intensif dan melibatkan seluruh tubuh. Selain itu, menari juga dapat membantu meningkatkan kekuatan otot dan fleksibilitas Meningkatkan Kesehatan MentalMenari Tari Pergaulan juga dapat membantu meningkatkan kesehatan mental karena gerakan yang dilakukan dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan. Selain itu, menari juga dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri dan kepercayaan Menjalin Hubungan SosialMenari Tari Pergaulan juga dapat membantu menjalin hubungan sosial dengan orang lain karena menari biasanya dilakukan dalam kelompok. Selain itu, menari juga dapat membantu meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang Tari Pergaulan yang PopulerTari Pergaulan memiliki banyak jenis dan variasi. Beberapa contoh Tari Pergaulan yang populer di Indonesia antara lain1. Tari Pergaulan RemajaTari Pergaulan Remaja adalah salah satu jenis Tari Pergaulan yang paling populer di Indonesia. Tarian ini biasanya ditampilkan oleh remaja yang ingin menunjukkan kebolehan mereka dalam Tari Pergaulan ModernTari Pergaulan Modern adalah jenis Tari Pergaulan yang menggabungkan unsur-unsur tari modern dan tradisional Indonesia. Tarian ini biasanya ditampilkan dengan menggunakan musik modern dan kostum yang Tari Pergaulan FunkTari Pergaulan Funk adalah jenis Tari Pergaulan yang menggabungkan unsur-unsur tari funk dan tari hip-hop. Tarian ini biasanya ditampilkan dengan menggunakan musik modern dan gerakan yang pembahasan mengenai Contoh Tari Pergaulan. Tari Pergaulan merupakan salah satu jenis tarian yang ceria dan mengandung pesan moral. Selain itu, menari tari ini juga memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan fisik dan mental. Jadi, tidak ada salahnya jika Sobat RT mencoba menari Tari Pergaulan bersama teman-teman. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.
Jakarta Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki aneka ragam kebudayaan. Ada warisan budaya di Indonesia yang terdiri dari bendawi tangible dan bukan bendawi intangible. Salah satunya terdapat di Pleret, Bantul. Dalam mempertahankan warisan budaya, Ir. RM. Nurdi Antoro sebagai Yayasan Warisan Budaya Mataram Pleret, berusaha untuk menggali, mengenalkan, dan mempelajari, melestarikan dan memviralkan semua peninggalan budaya Mataram. “Sejarah terbagi dalam beberapa konsen yang kami lestarikan, seperti tata laku, tata gerak, tata busana, tata boga, tata wicara, tata wewangunan.” ujar Nurdi, saat ditemui dalam konferensi pers pada 09 Juni 2023, di Hotel Amaranta Prambanan. Mengenal Yayasan Warisan Budaya Mataram Pleret Yayasan Warisan Budaya Mataram Pleret bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan kota Yogyakarta, Dinas Pariwisata dan Balai Cagar Budaya, mulai dari tahun 2013 sudah melakukan tindakan untuk menggali warisan budaya yang ada di Pleret. Nurdi turut menjelaskan, bahwa Yayasan Warisan Budaya Mataram Pleret melakukan pembinaan potensi di desa-desa, yang memiliki keunikan budaya Sultan Agungan, khususnya yang terkait dengan peninggalan kerajaan Mataram. Selain itu, ada juga acara tengah tahunan yang diikuti oleh potensi binaan, seperti karnaval kebudayaan. Ilustrasi Tata Budaya dalam Sejarah Mataram Pleret yang Perlu Dilestarikan. doc. IstimewaSeiring berjalannya waktu, ada banyak warisan budaya yang mulai ditinggalkan. Generasi muda perlu mempelajari pentingnya warisan budaya, dan kembali menyuarakan jasa para sejarawan. Ada beberapa tata budaya yang perlu dilestarikan sebagai berikut 1. Tata Laku Tata laku adalah sebuah cara atau aktivitas yang dilakukan sehari-hari. Generasi muda dapat melakukan dan melestarikan tata laku sesuai dengan adat yang ada, atau unggah-ungguh di daerah tersebut. 2. Tata Busana Generasi muda dapat melestarikan tata busana yang merupakan warisan budaya, dalam berpakaian setiap harinya. Contohnya, di kota Yogyakarta mulai mewajibkan perempuan untuk mengenakan kebaya saat hari Kamis. 3. Tata Boga Tata boga adalah suatu teknik atau cara dalam menyajikan sebuah masakan. Ada beberapa teknik yang dilakukan untuk menyajikan masakan adat. Sebagai contoh, gudeg memiliki filosofi tersendiri, sehingga penyajiannya harus sesuai dengan adat yang ada. 4. Tata Gerak Sikap tubuh sangat penting dipelajari dan dilestarikan. Karena setiap budaya memiliki tata gerak tersendiri, yang berbeda-beda dengan adat lainnya. Salah satu contoh warisan budaya dari tata gerak yang ada di Yogyakarta adalah seni tari. 5. Tata Wicara Setiap adat pasti memiliki bahasa daerah tersendiri. Bahasa Jawa termasuk dalam warisan budaya yang ada di Yogyakarta, namun generasi muda sudah jarang menggunakan bahasa daerah dalam berbahasa sehari-hari. Sebaiknya, bahasa Jawa tetap harus digunakan, dipelajari dan dilestarikan. 6. Tata Rakiting Wewangunan Bangunan sejarah termasuk dalam warisan budaya, yang disebut dengan Bangunan Cagar Budaya. Konsep tata ruang, bangunan, ragam hias, tanaman, maupun fungsi dan kegunaan ruang atau bangunan dapat disebut sebagai Tata Rakiting Wewangunan, yang juga harus dilestarikan dan diviralkan keberadaannya. Sebagai generasi muda, mulailah tergerak dalam melakukan pelestarian warisan budaya. Ayo, jadilah generasi muda yang berbudaya dan turut melestarikan kebudayaan yang ada di daerahmu.
Tari pergaulan merupakan tarian adat Sunda. Salah satu tari pergaulan di Sunda adalah Tari Ronggeng. Tari Ronggeng dibawakan dengan saling bertukar ayat-ayat puitis saat menari dan diiringi musik dari rebab atau biola dan gong. Tari Ronggeng digunakan sebagai media hiburan PenjelasanTari Ronggeng dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu Tari Ronggeng BlantekTari Ronggeng BugisTari Ronggeng GunungPelajari lebih lanjut materi tentang Tari Ronggeng pada
Mengenal macam-macam situs yang ada di Indonesia. - Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman tradisi dan budaya. Dalam materi PKN kelas 7 SMP kita akan membahas menghargai lingkungan dan budaya lokal. Kali ini kita akan membahas contoh-contoh situs, tradisi lokal dan kesenian tradisional di sekitar kita. Ada banyak sekali warisan tradisional, seperti situs, tradisi lokal dan kesenian yang ada di Indonesia. Hal ini karena budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke sangat beragam. Misalnya situs yang merupakan peninggalan bersejarah dari orang zaman dulu dan memiliki nilai budaya. Contoh yang paling mudah dalam situs sejarah adalah candi. Berikut ini contoh-contoh situs, tradisi dan kesenian tradisional di Indonesia. Macam-Macam Situs, Tradisi dan Kesenian Tradisional 1. Situs Borobudur Terletak di Magelang, Jawa Tengah, Candi Borobudur adalah situs warisan dunia UNESCO yang terkenal. Candi ini merupakan kuil Buddha terbesar di dunia yang memiliki arsitektur yang megah dan dihiasi dengan relief-relief yang menggambarkan cerita-cerita Buddhis. Baca Juga 4 Bentuk Budaya Lokal di Indonesia, Materi PPKn Kelas 7 SMP Bab V 2. Situs Prambanan Terletak di Yogyakarta, Candi Prambanan adalah kompleks kuil Hindu terbesar di Indonesia. Prambanan terdiri dari beberapa candi yang indah, termasuk candi utama yang didedikasikan untuk dewa Siwa. 3. Situs Komodo Terletak di Nusa Tenggara Timur, Situs Komodo merupakan rumah bagi kadal terbesar di dunia, Komodo. Situs ini adalah warisan dunia UNESCO dan merupakan tempat tujuan wisata populer dengan menikmati keindahan alam yang mempesona di pulau ini. 4. Situs Trowulan Terletak di Mojokerto, Jawa Timur, Trowulan adalah bekas ibu kota Kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Situs ini mengungkapkan kejayaan Kerajaan Majapahit dan terdiri dari reruntuhan candi, kolam, dan artefak lainnya. Trowulan menjadi saksi sejarah penting di Indonesia. 4. Tradisi Tari Kecak Tari Kecak adalah tradisi tari yang berasal dari Bali. Baca Juga Mengenal Makna Tradisi Sungkeman saat Merayakan Hari Lebaran Tari ini menggabungkan gerakan tari dengan vokal dan ritme yang dilakukan oleh kelompok penari yang duduk melingkar. Tari Kecak umumnya menggambarkan cerita Ramayana dan sering dipertunjukkan untuk para wisatawan. 5. Tari Jaipong Tari Jaipong berasal dari Jawa Barat dan merupakan perpaduan antara tari tradisional dan musik modern. Tari ini ditandai dengan gerakan yang enerjik dan lincah yang disertai dengan musik tradisional khas Sunda. 6. Tari Tor-Tor Tari Tor-Tor berasal dari suku Batak, Sumatera Utara. Tarian ini dilakukan dengan gerakan yang kuat dan ekspresif, seringkali diiringi dengan musik gondang. Tari Tor-Tor biasanya dipertunjukkan dalam upacara adat dan acara perayaan. 7. Tari Reog Ponorogo Tari Reog Ponorogo berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Tarian ini melibatkan penari yang memakai topeng singa atau macan sambil melakukan gerakan yang kuat dan lincah. Tari Reog Ponorogo sering dipertunjukkan dalam acara-acara budaya dan festival. Baca Juga Tari Kecak Asal Muasal, Ciri Khas Hingga Makna Gerakannya 8. Tari Saman Tari Saman berasal dari Aceh dan tari ini dilakukan oleh sekelompok penari yang duduk berbaris dan melakukan gerakan tangan dan badan yang cepat. Tari Saman biasanya ditampilkan dalam acara-acara adat dan keagamaan. 9. Tradisi Upacara Adat Toraja Tradisi adat Toraja merupakan tradisi unik dari masyarakat Toraja di Sulawesi Selatan. Salah satu tradisi yang terkenal adalah upacara pemakaman yang rumit dan berkepanjangan. Upacara ini melibatkan prosesi pemakaman yang megah dan penguburan di dalam tebing batu atau tongkonan, rumah adat khas Toraja. 10. Tradisi Sigale-Gale Sigale-Gale adalah tradisi dari suku Batak Toba di Sumatera Utara. Sigale-Gale adalah sebuah boneka kayu yang berbentuk manusia dan digerakkan secara mekanis dan digunakan dalam upacara pemakaman adat Batak. Boneka ini sebagai pengganti orang yang meninggal dunia dan dianggap sebagai wujud perwujudan arwah yang dihormati dan dihormati dalam tradisi Batak. Baca Juga Sejarah Tari Sajojo, Tarian Tradisional yang Berasal dari Tanah Papua 11. Tradisi Wayang Kulit Wayang Kulit adalah seni pertunjukan bayangan yang terkenal di Jawa dan melibatkan dalang yang menggunakan boneka kulit yang dipantulkan cahaya lampu. Wayang kulit menceritakan kisah-kisah dari epik-epik seperti Mahabharata dan Ramayana. Wayang Kulit juga dianggap memiliki nilai spiritual dan sering digunakan dalam upacara adat dan upacara keagamaan di Jawa. 12. Tradisi Ludruk Ludruk adalah seni pertunjukan tradisional Jawa Timur yang melibatkan perpaduan antara tari, musik, komedi, dan drama. Ludruk biasanya mengisahkan cerita-cerita komedi atau cerita rakyat dengan gaya yang khas dan menggunakan bahasa Jawa. Itulah macam-macam contoh situs, tradisi dan kesenian tradisional di Indonesia. Sebagian artikel ini ditulis dengan bantuan kecerdasaan buatan. - Ayo kunjungi dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani dunia pelajaran anak Indonesia. Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Meragakan Tari Berdasarkan Iringan dan Hitungan Indonesia memiliki warisan budaya dalam bidang seni tari. Setiap suku di Indonesia memiliki jenis, fungsi, makna, simbol, prosedur, dan nilai estetika berbeda dalam tari. Tari pergaulan merupakan salah satu contoh warisan budaya dalam bentuk sosial. Tari sakral seperti Bedoyo pada keraton di Jawa Tengah, tari Saman dari Aceh, tari Perang pada suku di Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku. Di Bali tari merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan keagamaan. Tari Zapin merupakan tari pergaulan demikian juga Tor-tor sebagai ungkapan rasa suka cita kepada tamu yang datang. Warisan budaya dalam bentuk seni tari perlu terus dikembangkan dan dilestarikan sebagai kekayaan yang tidak akan pernah habis untuk digali. Pengembangan dan pelestarian seni tari dapat dijadikan salah satu ekonomi kreatif. Pengembangan seni tari tetap memperhatikan unsur fungsi tari sehingga tidak merusak tetapi memberi nilai tambah pada masyarakat pendukungnya. Meragakan tari tidak hanya dituntut kemampuan gerak tetapi juga kemampuan memadukan dengan iringan musik. Seorang yang mampu menguasai gerak tari dengan baik sesuai dengan iringan musik berarti memiliki kecerdasan kinestetik dan kecerdasan musikal. Pembelajaran meragakan tari dapat dijadikan salah satu sarana rekreasi dan rileksasi jika dilakukan dengan sungguh-sungguh. Menari tidak hanya dituntut kemampuan pribadi yang baik tetapi juga kemampuan melakukan kerjasama dengan teman. Menari juga dituntut untuk saling menghormati, menghargai, santun serta peduli dengan lingkungan. Saling berbagi pengalaman dan kemampuan dengan teman merupakan salah satu kunci keberhasilan meragakan tari. Penghayatan makna tari juga mengajarkan kita untuk rendah hati, tidak sombong, serta mensyukuri atas segala pemberian Tuhan. Bentuk penyajian tari dapat berupa tari tunggal, tari berpasangan, dan tari berkelompok. Tari tunggal adalah tarian yang dibawakan hanya oleh satu orang saja. Contoh tari tunggal misalnya tari Pendet dari Bali, tari Gambyong dan tari Golek Manis dari Jawa Tengah, dan masih banyak yang lainnya Tari berpasangan adalah tarian yang dilakukan oleh dua orang baik laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, atau laki-laki dengan perempuan. Prinsip pada tari berpasangan antara lain; 1 adanya gerakan saling mengisi; 2 adanya gerakan saling interaksi; dan 3 merupakan kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan dalam penyajian. Contoh tari berpasangan yang dilakukan antara dua orang seperti tari Serampang Duabelas dari Sumatera Barat, Tari Zapin, dan Tari Golek Menak, dan masih banyak yang lainnya. Tarian berkelompok adalah tarian yang dilakukan secara berkelompok baik dilakukan oleh laki-laki, perempuan atau campuran antara laki-laki dengan perempuan. Tarian berkelompok ini sering dijumpai pada panggung-panggung pertunjukan. Contoh tari berkelompok misalnya tari Wor dari Papua, Tari Saman dari Aceh, Tari Kecak dari Bali, dan masih banyak yang lainnya. Pengolahan pola lantai pada setiap bentuk penyajian tari tentu akan berbeda. Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seoarang penari dengan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang untuk menari. Jika tari tunggal pengolahan pola lantai dilakukan secara individu. Pada tari berpasangan pengolahan lantai dilakukan berdua dan pada tari kelompok dilakukan memerlukan kerjasama. Beberapa cara meragakan tari antara lain sebagai berikut. A. Meragakan Gerak Tari dengan Hitungan Meragakan gerak tari dapat dilakukan secara individu, berpasangan, maupun kelompok. Ada juga gerak tari individu dan berpasangan dilakukan secara berkelompok. Meragakan tari secara berberpasangan atau berkelompok memerlukan kerjasama dan tanggung jawab sehingga gerak dapat dilakukan sesuai dengan hitungan atau iringan. Gerak tari dengan hitungan adalah berbagai gerak tari yang disesuaikan dengan irama berupa hitungan. Hitungan ini biasanya menggunakan bilangan yaitu satu, dua tiga, empat dan seterusnya. Pada masing-masing bilangan tersebut gerakaannya berbeda-beda. Hitungan juga dapat berupa petunjuk arah seperti kanan, kiri, depan, belakang, atau maju mundur. Pada saat melakukan gerak dapat menggunakan properti disesuaikan dengan kebutuhan dalam melakukan gerak. Setiap ragam gerak dapat dikembangkan menjadi suatu tarian, seperti pada gambar di atas. Pada gerakan nomor 1 dapat dikembangkan dikemungkinan berbagai macam gerak menjadi gerak tari Saman atau Indang. Pada ragam gerak nomor 2 dapat dikembangkan menjadi gerak tari kipas, burung, kupu-kupu, pakarena dan semua jenis tari yang menggunakan properti kipas. Pada ragam gerak nomor 3 dengan menggunakan properti rebana dapat dikembangkan menjadi tari rebana. Ragam gerak tari nomor 4 menggunakan selendang dapat dikembangkan menjadi tari kupu-kupu, atau semua jenis gerak tari yang menggunakan selendang. Ragam gerak tari nomor 5 dikembangkan dari ragam gerak Joged. Joged merupakan ragam gerak yang berkembang pada tari Melayu. Berdasarkan latihan gerak tari dengan menggunakan hitungan ini dapat dikembangkan menjadi tarian Melayu seperti tari Payung. B. Meragakan Gerak Tari dengan Iringan Musik iringan tari dibedakan menjadi musik iringan tari internal dan musik iringan tari eksternal. Musik internal adalah musik atau bunyi-bunyian yang berasal dari anggota tubuh, yaitu tepukan tangan atau tepukan ke anggota tubuh, jentikan jari, hentakan kaki ke tanah, dan sebagainya. Musik eksternal adalah bunyi-bunyian atau suara yang berasal dari alat musik atau instrumen, yaitu gamelan. Iringan pada tari dapat berupa lagu daerah. Iringan tari berfungsi untuk menciptakan harmoni antara gerak dengan musik sehingga tercipta tarian yang indah. Untuk dapat melakukan gerakan tari berdasarkan iringan harus, perhatikan irama dan tempo lagu serta lirik lagu untuk menentukan gerakan tarian. Setelah mengetahui irama dan tempo iringan, buat gerakan sesuaikan dengan iringan. C. Meragakan Gerak Tari dengan Tata Pentas Tata pentas bisa disebut juga latar belakang tempat memainkan tarian. Tata pentas adalah semua latar belakang dan benda-benda yang ada dipanggung guna menunjang pertunjukan tari. 1. Bentuk Pentas Suatu pertunjukan apapun bentuknya selalu memerlukan tempat atau ruangan guna menyelenggarakan pertunjukan itu sendiri. Pemangungan dipergunakan untuk menyebutkan suatu pertujukan yang dipagelarkan dan diangkat ke atas pentas guna pemanggungan atau bentuk pentas, ada bermacam-macam proscenium, tapal kuda, pendapa, bentuk pentas terbuka, dan arena. Meragakan tari di panggung tertutup atau sering disebut dengan panggung procenium. Pertunjukan tari pada panggung jenis ini biasa terdapat di gedung-gedung pertunjukan yang representatif. Taman Budaya di setiap provinsi biasanya memiliki jenis panggung ini. Tari yang diragakan di panggung terbuka seperti di candi Prambanan dan Borobudur, biasanya dilakukan dengan kolosal. Artinya melibatkan hampir ratusan penari. Hal ini dilakukan karena panggung yang digunakan berukuran besar. 2. Tata Rias dan Busana Tata Rias dan Tata Busana dua serangkai yang tidak dapat dipisahkan untuk penyajian suatu garapan tari. Tata rias dan busana pada pertunjukan tari berfungsi sebagai unsur pendukung. Setiap jenis tari memiliki karakteritik tata rias dan busana sebagai visualisasi makna dan simbol tari yang dibawakan. Tata rias merupakan aspek dekorasi, mempunyai berbagai macam kekhususan yang masing-masing memiliki keistimewaan dan ciri tersendiri. Rias tokoh, diperlukan untuk memberikan penjelasan pada tokoh yang diperankan. Misalnya memerankan tokoh Rama, Rahwana, Shinta, Trijata, Srikandi, Sembadra, tokoh seorang anak sholeh, tokoh anak nakal. Rias watak, merupakan rias yang difungsikan sebagai penjelas watak yang diperankan pemain. Misalnya memerankan watak putri luruh lembut, putri branyak lincah, putra alus, putra gagah. Busana pakaian tari merupakan segala sandang dan perlengkapan yang dikenakan penari di atas panggung. Umumnya busana digunakan untuk menunjang agar penari lebih menjiwai peran yang dibawakan dalam tarian tersebut, Busana memiliki arti baik dari segi warna misalnya warna merah melambangkan tokoh pemberani dan sebagainya. Selain itu busana juga memiliki nilai keindahan sehingga menunjang penampilan penari.
tari pergaulan merupakan salah satu contoh warisan budaya dalam bentuk